HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
Sasaran pendidikan
adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Tugas mendidik hanya mungkin
dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik memiliki gambaran yang
jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Ciri khas manusia yang
membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) dari apa yang disebut sifat hakikat manusia. Sifat
hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang seecara
prinsipiil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan.
Wujud
sifat hakikat manusia yang dikemukakan oleh paham eksistensialisme, dengan
maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:
c. Pemilikan kata hati
d. Moral
e. Kemampuan bertanggung jawab
f. Rasa kebebasan (kemerdekaan)
g. Kesedianan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
h. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Dimensi-dimensi hakikat manusia serta potensi, keunikan
dan dinamikanya terbagi 4, yaitu :
1.
Dimensi keindividualan
Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai
potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain. Tidak ada dua individu yang
identik di muka bumi. Karena adanya individualitas itu detiap orang memiliki
kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan yang
berbeda.
2.
Dimensi kesosialan
Setiap
anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Setiap orang dapat
berkomunikasi yang pada hakikatnya di dalamnya terkandung unsur saling memberi
dan menerima. Adanya dimensi keesosialan pada diri manusia tampak lebih jelas
pada dorongan untuk bergaul.
3, Dimensi kesusilaan
Persoalan
kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai. Pada hakikatnya manusia
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila serta melaksanakannya
sehingga dikatakan manusia itu adalah makhluk susila.
4.
Dimensi keberagaman
Beragama
merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk lemah sehingga
memerlukan tempat bertopang demi keselamatan hidupnya.
Seperti
telah berulang kali dikatakan, sasaran pendidikan adalah manusia sehingga
dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas
pendidikan.
- 1Pengembangan yang utuh, diartikan sebagai pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara selaras. Ditentukan oleh dua faktor, yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang sanggup menghantar subjek didik menjadi seperti dirinya sendiri selaku anggota masyarakat.
- 2 Pengembangan yang tidak utuh, terjadi di dalam proses pengembangan jika ada unsur dimensi hakikat manusia terabaikan untuk ditangani. Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mantap (goyah). Pengembangan semacam ini merupakan pengembangan yang patologis.
0 comments:
Post a Comment